Metode Amenorea Laktasi (MAL) sebagai kontrasepsi KB yang efektif (bagian 1)

Pada kesempatan kali ini akan dibahas metode KB dengan cara non hormonal dan cenderung tradisional. Namun dengan demikian bisa menjadi salah satu metode yang efektif bila benar - benar dilakukan dengan disiplin. Sesuai judulnya, maka yang dibahas pada kali ini adalah Metode Amenorea Laktasi atau disingkat MAL. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman sampai jangka waktu tertentu. Waktu terbaik yang menjadi kesepakatan adalah 6 bulan.

Metode pemberian ASI eksklusif  ini bisa sebagai metode dalam Keluarga Berencana (KB) bila dilakukan menyusui secara penuh ( full breast feeding) lebih dari 8 kali dalam sehari, ibu bayi belum datang bulan dan umur bayi kurang dari 6 bulan. Mengapa umur bayi sampai 6 bulan saja? Karena metode KB dengan pemberian ASI ini juga efektif 6 bulan saja, selebihnya bisa menjadi rawan dari kegagalan, dan yang lebih penting adalah, dilanjutkan dengan metode kontrasepsi lainnya jika ingin menjadi peserta KB yang berhasil.

Pada masa masa Metode Amanorea Laktasi (MAL) dengan pemberian ASI eksklusif maka terjadi penundaan atau penekanan ovulasi pada ibu bayi. Namun dalam praktek di lapangan tidak mesti 6 bulan baru haid, bahkan 3, 4 atau 5 bulan setelah kelahiran seseorang bisa  haid kembali secara normal. Oleh karena itu kehati - hatian dan kewaspadaan perlu jika seseorang menunda kehamilan dengan metode pemberian ASI eksklusif ini.

Keuntungan metode MAL?
Jika disiplin dilakukan, maka metode kontrasepsi model tradisional ini efektifnya cukup tinggi mencapai 98% pada 6 bulan setelah persalinan. Yang kedua adalah sangat efektif dan tidak mengganggu dalam bersenggama. Keuntungan lain dengan metode ini adalah tidak ada efek samping secara sistemik. Mengapa ini bisa terjadi? Karena metode kontrasepsi ini termasuk salah satu cara metode KB secara tradional dan non hormonal. Artinya non hormonal adalah tidak adanya hormon yang dimasukan ke dalam tubuh seseorang. Jadi efek samping metode Amenorea tidak ada dan lebih aman dari segi pandang medis. Keuntungan lain adalah tidak perlu adanya pengawasan medis. Seseorang yang menggunakan metode ini tidak perlu ke dokter atau bidan untuk meminta alat kontrasepsi atau kunjungan efek dari pemakaian alat kontrasepsi. Atau sekadar konsultasi lainnya. Karena model kontrasepsi ini, tidak perlu obat dan alat serta biaya yang mahal. Itulah keuntungan jika seseorang menggunakan kontrasepsi dengan metode Amenorea Laktasi (MAL)

Keuntungan Nonkontrasepsi
Bagi seseorang yang menggunakan metode kontrasepsi ini akan mengurangi pendarahan saat persalinan. Selain itu juga mengurangi resiko anemia efek KB hormonal misalnya. Metode kontrasepsi ini justru aman karena tidak ada hormon yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Keuntungan lain adalah meningkatkan hubungan secara psikologi antara anak dan ibu kandung. tentu ini akan membantu kedekatan orang tua dengan bayi. Itu beberapa manfaat bagi seseorang yang ingin menggunakan metode kontrasepsi pemberian ASI Eksklusif.

Keuntungan bagi bayi dengan Metode Amenores Laktasi bayi akan mendapat kekebalan secara masif. Mengapa bayi bisa mendapatkan antibodi perlindungan lewat ASI secara masif? Karena pada usia tertentu dari metode MAL (biasanya 6 bulan) bayi mendapat asupan gizi dari ASI eksklusif saja tanpa makanan dan minuman dari luar. Tentu ini mesti dibarengi orang tua dengan pola hidup sehat dan pola makan yang sehat. Sebab ASI merupakan sumber gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi secara optimal. Pada sisi lain bayi akan terhindar dari keterpaparan kontaminasi air, susu lain atau formula ataupun alat minum yang digunakan. Karena pada masa itu bayi benar - benar mendapat asupan gizi hanya melalui ASI saja.

Bagikan Artikel ini