Kehamilan dan Persalinan di Masa Pandemi covid-19, Perlukah?
Dalam kondisi normal kehamilan dan persalinan tentu disikapi biasa pada umumnya. Suami siaga dan istri siap dengan kehamilan serta persalinan sudah bagus. Namun sejak virus corona merebak awal tahun 2020 kehamilan dan persalinan butuh perhatian lebih. Sebagaimana diketahui covid-19 adalah virus yang tergolong baru dan bahaya akibatnya . Dari informasi yang dihimpun dampak covid-19 terhadap kehamilan belum banyak diketahui. Terlebih lagi prosedur persalinan di era covid-19 sangat berbeda dengan kondisi normal pada umumnya. Persalinan sekarang dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Tujuannya adalah untuk mencegah dan mengurangi resiko yang timbul dari persalinan yang dilakukan.
Pada masa covid-19 ini, kehamilan dihimbau untuk ditunda dahulu. Demikian disampaikan oleh dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) kepala BKKBN Pusat dalam vidio yang beredar . Mengapa perlu ditunda? Bersumber dari rumah baca PKB, ada beberapa alasan yang sebaiknya hamil ditunda ditengah wabah ini. Ada 4 alasan mendasar, yaitu:
- Daya tahan tubuh turun saat hamil muda. Pada masa awal kehamilan, seringkali orang yang sedang hamil mual, muntah, tidak selera makan, hanya makan tertentu saja. Dalam istilah jawa “nyidam”, yang bisa berakibat menurunnnya kekuatan dalam tubuh. Dengan menurunnnya daya tahan tubuh dikuatirkan akan mudah terserang virus. Sebab daya tahan tubuh yang kuat akan lebih kebal terhadap serangan virus.
- Terbatasnya akses kesehatan, untuk pemeriksaan kesehatan. Di tengah wabah ini pemeriksaan kesehatan makin ketat. Untuk di kecamatan Wonosari Kab. klaten misalnya kelahiran disarankan di rumah sakit. Hal ini dibenarkan ketika dikonfirm melalui WA kepala Puskesmas Wonosari 2, dr Banu Arsyandaru . Katanya, ada perubahan kebijakan mengikuti protokol kesehatan di era pandemi covid-19. Belum lagi pelibatan tenaga medis untuk menangani wabah ini, akan menambah terbatasnya tenaga medis. Seseorang yang hamil bisa saja kesulitan mengakses tenaga kesehatan untuk pemeriksaan kehamilan dan janin yang dikandungnya.
- Jika terjadi keguguran, penangan medis akan bisa sangat sulit. Wanita yang hamil tentu ingin persalinan normal. Namun jika tak memungkinkan karena sebab tertentu tindakan medis harus dilakukan. Misalnya bayi sungsang, cacat, hamil dengan resiko tinggi dan termasuk keguguran. Tenaga medis yang prioritas sedang menangani wabah membuat penangan persalinan terganggu.
- Resiko gangguan kehamilan dan janin akibat terpapar covid-19. Tentu kita masih ingat ibu yang melahirkan bayi kembar di cianjur yang meninggal yang kemudian disusul bayinya yang satu.. Dan hasil test dari rumah sakitpun dinyatakan ibu bayi positif corona. Dan sampai hari ini, belum banyak referensi yang menyatakan akibat hamil di tengah wabah ini. Penelitianpun masih sedikit sekali mengenai dampak covid-19 terhadap ibu hamil.
Bahkan penelitian di China baru - baru ini mengungkapkan virus corona terdapat dicairan air mani seorang pria yang terinfensi covid-19. memang temuan ini belum diketahui apakah bisa menular atau tidak. Tapi itu setidaknya data dari CNN Indonesia hasil penelusuran dari dr Anthony Handoko. Dijelaskan hubungan seks dengan oral seks sebaiknya dihindari. Sebab virus ini ditemukan pula pada saliva atau air liur. Alat kontrasepsi kondom dinilai terbaik untuk menghindari kontak langsung. Setidaknya untuk pencegahan yang dirasa cukup efektif.
Di lansir dari peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga membenarkan temuan ini. LIPI menjelaskan bahwa air mani (sperma) bisa mengandung virus corona karena virus bersifat viremia. Viremia karena virus berada didalam aliran darah dari seorang yang terjangkit. Taufik, peneliti dan ahli bidang reproduksi pada lembaga LIPI mengungkapkan ada kemungkinan virus masuk menuju aliran darah menuju testis. Walaupun sudah mempunyai penyaring, “namun bisa dimungkinkan masuk” katanya saat dihubungi CNN Indonesia.
Pertanyaannya, bagaimana seorang yang sedang hamil dan akan menghadapi persalinan ditengah wabah corona ini? Apalagi fakta dilapangan adanya social distancing justru angka kehamilan naik. Dengan adanya pembatasan sosial, justru inten pertemuan naik dan ini menjadi peluang terjadinya kehamilan baik disengaja atau direncanakan ataupun tidak direncanakan.
Ketika hamil sudah terjadi di masa pandemi ini dan sudah tanda - tanda persalinan. Hal yang perlu dilakukan ketika persalinan di tengah wabah covid-19 adalah sebagai berikut:
- Bersama keluarga terdekat. Kalau tidak ada keperluan yang mendesak, tetap di rumah. Namun bila terpaksa keluar rumah,selalu memakai masker yang standar untuk kesehatan. Penting untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang belum dikenal. Apalagi bukan dengan pasanganya untuk mengantarkan bersalin dengan alasan suami kerja diluar misalnya. Rencanakan persalinan yang matang, misalnya suami diwaktu menjelang kelahiran sudah disampingnya. Pastikan keluarga terdekat yang menemani dan membantu persalinannya
- Selalu menjaga kebersihan, termasuk cuci tangan. Menjaga kebersihan setelah keluar rumah mutlak dilakukan. Apalagi dengan kabar adanya transmisi lokal dari virus, tentu harus disikapi oleh ibu hamil secara sigap. Biasakan cuci tangan dan kaki untuk mencegah virus yang menempel di badan.
- Konsultasi ke dokter secara efektif, misalnya ketika mau bertemu buat dahulu janjian. Setelah pasti, pertemuan bisa dilakukan secara efektif dan tanpa membuang - buang waktu. Ini dilakukan untuk mengurangi kontak dengan yang lain. Dan jika tidak dirasa perlu, ditunda akan lebih baik. Bisa disiasati dengan adanya komunikasi via WA sebagai pengganti tatap muka.
- Menjaga kesehatan selama masa kehamilan. Bisal lakukan olahraga mandiri di rumah sesuai panduan kelas bumil yang disepakati bersama. Termasuk pola makan seimbang yang mendukung pemenuhan gizi untuk janin dan ibunya. Sehingga ketika bersalin tubuh terlihat kuat dan daya imun yang bagus
- Bersalin difasilitas memadai ketika tanda- tanda kontraksi sudah terasa. Pilih fasilitas kesehatan yang lengkap atau di tunjuk, sebab protokol kesehatan di masa pandemi berbeda. Melakukan rujukan jika menemukan tanda - tanda persalinan yang berisiko. Hubungi dokter atau bidan sesegera mungkin untuk persalinan yang aman.
- Pelayanan bayi yang mantap. Setelah lahir, maka segera rawat bayi dengan baik, misalnya segera IMD, bersihkan bayi, dan hangatkan bayi dengan selimut. Hindarkan bayi dari kerumunan, untuk mencegah resiko yang mungkin bisa timbul
Belum ada Komentar untuk "Kehamilan dan Persalinan di Masa Pandemi covid-19, Perlukah?"
Posting Komentar