Kampung Kb Kajen Bentangan, ajak masyarakat beternak magot agar tak repot

Kampung KB Kajen Bentangan yang diresmikan pada tanggal 3 Oktober 2018 silam terus menancapkan eksistensinya. Apalagi setelah muncul peraturan baru tentang cakupan wilayan kampung KB yang berada di  level desa. Sebelumnya cakupan kampung KB adalah adalah RW. Seiring perjalanan waktu, kampung KB yang semula kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas.

Sampai saat ini kepengurusan telah solid terbentuk dari berbagai kekuatan lintas sektor di desa Bentangan. Bagai gayung bersambut, Kepala desa juga sangat mendukung adanya kampung KB di desa Bentangan. Bapak Samiyono selaku kades bahkan sudah membuat gebrakan untuk penggerakan program kampung KB di desa Bentangan. Gebrakan itu adalah pembuatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS 3R) yang nantinya sebagai modal bank sampah. Sampah dikelola dengan prinsip Reus, reduce dan recycle. Pada laporan lain akan mengangkat bank sampah dari desa Bentangan.

Salah satu incaran sekaligus salah satu program unggulan adalah budidaya magot. Magot adalah sejenis larva dari lalat Hitam (Black Soldier Fly) yang sangat aktif memakan berbagai makanan yang bersifat organik.  mulai dari daun daunan, sayuran, korotan hewan, sampah organik dapur, dan limbah - limbah lain. Lalat BSFdiketahui tidak membawa penyakit baik ketika sudah dewasa atau ketika menjadi larva. Adalah negara Jepang yang sangat berhasil memanfaatkan magot untuk budidaya magot ini. Di sana bahkan magot di olah menjadi aneka makanan yang sehat.

Di samping untuk mengurai sampah, ternyata magot juga memilki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Satu Kg magot untuk saat ini seharga Rp 80.000,00. Selanjutnya magot ini bisa untuk pakan burung, ayam, atau berbagai macam ikan. Dari penuturan ketua Kampung KB Bentangan, Bapak Siyono, " Pemanfaatan yg paling tinggi adalah untuk pakan burung". Lebih lanjut kata pak Sriyono "Sampai saat ini di Bentangan ada sekitar 150 orang yang tergabung dalam group, baik yang sudah berternak, dan minat berternak" imbuhnya kepada Peliput Bangga Kencana. Oleh karena itu Bapak Sriyono bertekad akan menjadikan budidaya magot menjadi unggulan kampung KB Bentangan. Terlebih lagi desa sudah membuat TPA seluas 500 m yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung budidaya magot ini. Sampai saat ini sudah ada 5 kelompok kecil yang menekuni budidaya magot di Kampung KB Kajen Bentangan Kecamatan Wonosari. 

" Dinas Lingkungan Hidup Kab Klaten juga sangat mendukung budidaya ini" Kata Pak Sriyono di temui di sela - sela mengurus TPS di desa Bentangan


Belum ada Komentar untuk "Kampung Kb Kajen Bentangan, ajak masyarakat beternak magot agar tak repot"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel