Satu tahun pasca
implementasi layanan “Ndherek KB”, terbukti dapat meningkatkan jumlah Kesertaan
KB, baik KB Pria, KB wanita, KB MKJP, serta seluruh metode kontrasepsi. “Ndherek
KB” adalah sebuah layanan yang berguna untuk memudahkan pendaftaran pelayanan
KB untuk para akseptor KB di Kabupaten Klaten. Dalam rangka mengintegrasikan
gender dalam program KB serta didasari merebaknya wabah
Covid-19 yang mempengaruhi berbagai aspek, termasuk pelayanan KB,
maka pada April 2020, Dissosp3akb Kabupaten Klaten meluncurkan sebuah inovasi
agar pelayanan KB tetap berjalan yaitu layanan "Ndherek
KB". Pandemi Covid-19 bukan alasan untuk putus KB (dropout)
karena dapat meningkatkan risiko baby boom (peningkatan angka
kelahiran) serta risiko kehamilan tidak diinginkan (KTD). Padahal, kehamilan di
masa pandemi merupakan hal yang berisiko bagi ibu dan bayi.
Mudahnya penggunaan aplikasi
serta adanya KIE berimbang ternayata meningkatkan kepercayaan calon akseptor KB
untuk melakukan KB. Pengguna aplikasi “Ndherek KB” antara lain calon akseptor
KB, Penyuluh KB serta admin Dissosp3akb. Penyuluh KB bertugas untuk melakukan KIE
berimbang yaitu mengkonfirmasi data calon akseptor KB, melakukan konseling
apakah alat kontrasepsi pilihan akseptor cocok atau tidak dengan kondisi
akseptor, serta mengingatkan untuk melakukan kunjungan ulang KB. Sedangkan
admin KB Dissosp3akb melakukan verifikasi data KB yang telah dikonseling
berimbang, kemudian memberikan jadwal KB untuk akseptor. Berikut tampilan aplikasi "Ndherek KB"Gambar 1. Tampilan Interface "Ndherek KB"
Berdasarkan laporan
pelayanan KB Kabupaten Klaten, diperoleh informai bahwa terdapat peningkatan
jumlah kesertaan KB sebelum dan sesudah implementasi Ndherek KB semenjak April
2020 lalu. Sebagai contoh sebelum adanya Ndherek KB yaitu bulan Januari- Maret
2020, kesertaan KB Pria yaitu 0 dan satu tahun setelah implementasi Ndherek KB
yaitu April 2020 – April 2021 meningkat menjadi 10 akseptor. Begitu pula dengan
kesertaan KB Wanita, pada Januari- Maret 2020 (sebelum implementasi Ndherek KB)
yaitu sebesar 2.905 akseptor, sedangkan April 2020 – April 2021 meningkat
menjadi 5.669 akseptor. Data menunjukkan peningkatan KB MKJP sebelum dan
sesudah implementasi Ndherek KB yaitu dari 1.363 (Januari – Maret 2020),
meningkat menjadi 6.837 pada April 2020- April 2021. Apabila diakumulasi, maka
terlihat pula peningkatan jumlah peserta KB dari semua metode kontrasepsi
sebelum dan sesudah adanya aplikasi “Ndherek KB”, yaitu 2.991 (Januari – Maret 2020),
menjadi 14.518 April 2020- April 2021.

Gambar 2. Pelayanan MOP "Ndherek KB"
Aplikasi “Ndherek KB” diharapkan dapat mengintegrasikan gender dalam
program KB serta turut membantu akseptor untuk ber-KB ditengah merebaknya wabah
Covid-19. Pandemi Covid-19 bukan alasan untuk putus KB (dropout) karena
dapat meningkatkan risiko baby boom (peningkatan angka
kelahiran) serta risiko kehamilan tidak diinginkan (KTD). Padahal, kehamilan di
masa pandemi merupakan hal yang berisiko bagi ibu dan bayi.
Belum ada Komentar untuk "Implementasi Layanan Ndherek KB Tingkatkan Jumlah Pelayanan KB"
Posting Komentar