Kreatifitas Kader Kampung KB Desa Gunting Dalam Mencegah Angka Kematian

 Salah satu tujuan dari MDGs yang kelima adalah meningkatkan kesehatan ibu. MDG ini atau Millenium Development Goals adalah kesepakatan bersama dari 189 negara negara di dunia dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa {PBB} yang mulai dijalankan pada tahun 2000. target dari ini adalah pembangunan masyarakat dan kesejahteraan rakyat. Pada saat deklarasi ditandatangani oleh 147 negera dan Indonesia termasuk yang ikut menandatangani kesepakatan tersebut.

Kecamatan Wonosari mempunyai 2 kampung KB yang sampai saat ini masih berjalan walau pandemi membuat sedikit terseok. Kampung KB Kajen desa Bentangan dan kampung KB Damai Sejahtera desa Gunting. Dua kampung KB ini termasuk kampung KB yang berdiri pada awal ketika program kampung KB digaunkan oleh BKKBN. Banyak ragam kegiatan yang dilaksanakan sejak awal berdirinya. Contoh kegiatan yang ada di kampung KB misalnya, poktan BKB, PIK Remaja, Bank Sampah, dan pertemuan kampung KB itu sendiri. Salah satu kegiatan BKB Sri Gunting dalam mencegah kematian ibu di era pandemi Covid dengan kreattifitas. Kedepannya upaya peningkatan kesehatan ibu diprioritaskan pada perluasan pelayanan kesehatan berkualitas, pelayanan kepada ibu hamil dan bayi  yang komprehensif peningkatan pelayanan keluarga berencana dan penyebarluasaan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan keberadaan kampung KB yang berada di desa Gunting. Makalah ini mengangkat kreatifitas kader kampung KB desa Gunting dalam mencegah kematian ibu.

Angka kematian ibu {AKI} diperhitungkan selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas { 42 hari setelah melahirkan}. pada masa tersebut, ibu hamil rentan mengalami kematian yang disebabkan oleh beberapa faktor. Ada 3 poin yang selama kehamilan jangan sampai lupa untuk dilakukan dengan segera, yaitu:


Terlambat memutuskan. Pengambilan keputusan harus secara tepat dan cepat, sedikit saja salah mengambil keputusan bisa menambah resiko dan kesalahan yang besar.

Terlambat mencapai tempat pelayanan kesehatan. Karena faktor jarak sering juga diabaikan. Sehingga ketika terjadi saat saat yang genting justru menjadi penghambat mencapai tempat pelayanan kesehatan. Keterlambatan ini bisa menambah potensi bagi kerugian yang menyebabkan fatal.

Terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Ini juga menjadi resiko yang besar bagi seorang ibu yang sedang hamil atau pada saat melahirkan. Oleh karena itu siap siaga dan tanggap terhadap pelayanan kesehatan di fasilitas yang memadai sangat diperlukan. Sehingga jika terjadi sesuatu akan lebih cepat tertangani.

Selain tiga faktor di atas yang menjadi riskan pada saat ibu hamil, 4 Terlalu di bawah ini juga bisa menjadi masalah pada saat ibu hamil. Keempat itu adala terlalu muda saat pertama kali hamil, terlalu tua saat hamil dan terlalu sering, terlalu sering hamil juga bisa pemicu.

Pencegahan apa yang dilakukan agar pada saat hamil bisa mengurangi resiko ibu dan janin yang dikandungnya? Pencegahan ini penting demi kelangsungan hidup bayi dan ibu yang mengandungnya. Hal inilah yang dilakukan oleh ibu - ibu kader kampung Sri Gunting dalam beberapa upaya diantaranya:

 

 

Ø Pelayanan kesehatan reproduksi integratif.

 Salah satu upaya


mencegah kematian ibu adalah dengan peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi. Segala upaya dilakukan agar kesehatan reproduksi bukanlah tabu, atau sesuatu hal yang tertutup. Kesehatan reproduksi bukan saja yang sudah menikah namun lebih penting juga menyasar kepada calon ibu atau wanita remaja. Dengan demikian mereka terbiasa dengan menjaga dan merawat kesehatan reproduksi sehingga lebih berkualitas, lebih banyak pengetahuan yang diperoleh serta resiko kematian ibu bisa ditekan.

Kampung KB menggandeng bidan desa, posyandu dan PIK remaja untuk aktif dalam pelaynanan kesehatan reproduksi. Baik saat posyandu, atau kunjungan ke rumah. Begitu juga peran PIK Remaja di bawah Ika Rifngatin sebagai ketua, bertugas mengedukasi para remaja agar memahami kesehatan reproduksi.

Ø Pendewasaan Usia Pernikahan.

Menikah sebaiknya lebih dari 20 tahun dan dilakukan jika sudah SIAP (mental+fisik). Menikah pada kondisi siap segalanya itu sangatlah penting. Menikah bukan ritual keagamaan semata namun perubahan perubahan secara jiwa dan psikis sangat terasa. Salah satunya adalah ketika wanita itu hamil, yang bagaimanapun tidak dituntut menjaga, merawat, membesarkan dan mendidik bayi yang dikandungnya. Belum lagi akibat yang ditimbul akibat kehamilannya. Misalnya bentuk tubuh, posisi tulang yang jika belum siapa secara fisik tentu menjadi tugas yang berat di saat kehamilan itu. Karena resiko kehamilan di umur yang muda bisa menjadi pemicu kematian ibu.

Semangat kader dalam mengedukasi keluarga yang mempunyai remaja dilakukan dengan tekun dan teliti dan dilakukan di wilayah masing -masing. Dengan demikian akan terasa mudah dan tidak canggung. Begitu juga peran PIK Remaja, beberapa kali mengadakan kegiatan untuk pendesawaan usia perkawinan bagi remaja desa Gunting.

Ø Mendorong ibu hamil agar periksa ke tenaga medis, minimal 4 kali selama kehamilan.

Salah satu pendampingan dan penyuluhan yang dilakukan oleh kader adalah dada saat saat hamil. Ibu yang sedang hamil dituntut untuk menjaga bayi yang dikandungnya agar sehat dan proses persalinnanya lancar. Salah satunya adalah dengan pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan. Karena dengan pemeriksaan rutin akan diketahui pertumbuhan bayi serta kesehatan dan fisik ibu yang mengandung tadi.

Dalam satu kehamilan minimal 4 kali pemeriksaan yaitu di awal kehamilan, di usia 3 bulan, 6 bulan dan satu kali  sebelum melahirkan. Namun dengan demikian lebih jika rutin pemeriksaan tentu hasilnya akan lebih baik hasilnya. Misalnya setiap bulan rutin ke tenaga medis baik bidan atau dokter kandungan tentu akan lebih baik lagi. Karena akan diketahui pertumbhuhan bayi secara teratur.

Jika ada wanita yang hamil di wilayah masing - masing, ibu kader akan mendampingi dan menyarankan untuk agar rutin ke tenaga kesehatan. Untuk tingkat desa yang paling dekat adalah bidan desa.

Ø Edukasi Jangan terlalu bagi remaja dan ibu

Salah satu pencegahan kematian ibu yang dilakukan kader kampung KB desa Gunting adalah dengan menggemakan kembali semboyan atau tagline 4T. karena empat T ini dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya pada saat saat hamil. T yang pertama adalah Terlalu muda. Gerekan ini menyasar ke remaja atau wanita muda khsusnya, janganlah menikah di usia yang terlalu muda.hamil di usia muda ketika posisi tulang dan psikis belum siapa bisa menambah resiko kematian ibu. Oleh karena itu menikah di usia yang dianjurkan menjadi catatan yang penting bagi remaja putri. Kader kampung KB berkerja sama dengan PIk Remaja kampung KB menggaungkan untuk nikah di usia yang ideal.

Yang keduaTerlalu tua, jadi hamil itu diusia tua juga bisa menjadi resiko kematian ibu, oleh karena itu tidak disarankan hamil di usia yang lanjut. Kader kampung KB desa gunting bekerja sama dengan Bina Keluarga Lansia (BKL), posyandu, serta kader KWT untuk terus mengedukasi masyarakat agar tidak hamil di usia yang terlalu tua. Disamping berisiko juga rentan terhadap masalah kehamilan yang bisa timbul.

Sedangkan edukasi lain adalah agar jangan hamil terlalu dekat (jarak kelahiran) antara kehamilan satu dengan kehamilan lainnya juga bisa menjadi pemicu kematian ibu. Karena fisik dipacu terus menerus untuk hamil. Merencanakan kehamilan dengan jarak yang ditentukan akan menambah dinding rahim tidak terporsir saat hamil.

Dan yang terakhir jangan Terlalu sering (KB dong!). salah satu upaya adalah dengan ikut program KB. Dengan ikut program KB maka kehamilan bisa direncanakan sebaik baiknya. Banyak plihan kontrasepsi ketika dia ikut program KB baik untuk wanita dan pria. Beberapa cara Kb implant, IUD, MOW dan MOP mendapat atau ijin dari suami atau istrinya agar sesuai prosedur dan aturan yang dijalankan. Peserta KB pria ataupun wanita bisa mengurangi kematian ibu.

 


Belum ada Komentar untuk "Kreatifitas Kader Kampung KB Desa Gunting Dalam Mencegah Angka Kematian "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel